Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

uts

semua diam bertatap dengan lembaran materi sementara media sosial terus berbunyi

Hari Ini dalam lima baris puisi

dan dia begitu takut untuk menghadapinya. meski dia diberkati dengan keberanian dia tetap enggang melihat jauh ke dalam matanya bukan karena  takut, melainkan engan dia untuk jatuh cinta

kemudian aku menulisnya, lagi.

SIRKULASI Tergores dalam hati Sebuah kata sunyi Penyangkalan atas semua hari Yang telah terlalui Tanpa pemikiran hati Aku ingin hidup lebih lama Tak menjadikan ini sia-sia dan percuma Aku ingin bahagia Meski harus ku korbankan semua Mencoba pahami, Tak sekadar mengerti  satu sisi Tentang tafsir-tafsir kepalsuan, sebuah kebenaran Tentang bisikan-bisikan samar, menjadi penjelasan Raungan malam mencekam keheningan Semakin suram, Ku dengar nyanyian hujan,  merintih kesakitan Memanggil namaku  dengan pelan, perlahan Kematian Aku gagal! Sia-sia ku pertahankan Aku terpojokkan pisau-pisau pengkhianatan Menusukku, Sungguh tak terduga Dan semua menjadi tak sama Aku tak ingin terenggutkan ketika aku tersenyum dalam kebahagiaan Aku tak menginginkan ketidakpastian Menjadi bebanku, perlahan membunuhku dengan kata “keputusasaan” Aku ingin hapuskan kata itu Membuangnya, membakarnya, memendamnya Dan  menjadikannya tak