Sleepy Elfi

Goa Pindul. dulu kala masih seharga 21 ribu + makan siang bakso. ah sekarang entah berapa. itukan dulu. Selayaknya bidadari. maksudnya itu yang pake baju biru di pojok kanan lho. Ini dulu di Pantai Jogan. Ombaknya aduhai ulala. wani po karo aku. nantang. Mbantah. Maklum baru sembuh sehabis tangan patah. jadi ya beginilah. Jilbab lengan pendek, dan agaknya itu melekat sampai sekarang. salah satu kenangan di Pantai Wedi Ombo Can you solve? up or down. ini dulu di Goa Brahala (Braholo), di Kecamatan Rongkop, tapi deket kok sama Ponjong. Duh mbak, senyumnya itu lho.. haisah.. ini juga masih di goa yang sama.

Salah satu karya terbaru dari novelis terkenal duni Dan Brown adalah Inferno. Setelah sukses dengan buku sebelumnya The Davinci Code, Angels and Demons dan The Lost Symbol, kali ini Dan Brown kembali menampilkan cerita-cerita yang mendobrak dunia dengan kisah Inferno yang terinspirasi dari Infernonya Dante Alighieri. Kali ini masalah yang diambil adalah tentang over populasi yang terjadi di dunia ini. Robert Langdon harus memecahkan fakta-fakta untuk menemukan virus yang akan megancam keberadaan manusia seperti yang terjadi di Eropa pada abad kegelapan silam, di mana satu pertiga penduduk Eropa tewas karena wabah hitam. Robert Langdon harus berurusan dengan Presiden WHO dan konsorisium  serta gerakan trans humanist  dan harus terlibat dalam sebuah scenario illusi yang menjadikanya korban ketidakberdayaan. Cerita ini sangat menarik, seperti karya-karya sebelumnya, pembaca akan tersentak ketika mengetahui ending dari Inferno ini. Pembaca akan terbohongi dengan spekulasi-spekulasi

Tanah Surga Katanya, adalah sebuah film yang mengisahkan kehidupan masyarakat terluar di Indonesia, di garis batas dengan Sarawak Malaysia. Bercerita tentang kakak beradik bernama Salman dan Salina yang hidup dengan Kakeknya setelah ditinggal ayahnya yang merantau ke negeri Malaysia. Selain Salman yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini, film ini mengisahkan pula tentang kehidupan anak-anak  SD yang ada di sana. Sebuah sekolah dengan seorang guru yang mengajar semua kelasnya.  Film ini menampilkan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi yang mungkin kita sebagai Bangsa Indonesia tak pernah membayangkanya, seperti siswa yang tidak tahu seperti apa bendera Indonesia dan lagu kebangsaan Indonesia. hal-hal itu ditampilkan secara menarik dalam film ini, ketika bu Astuti, satu-satunya guru disekolah itu menugaskan pada anak didiknya untuk menggambar bendera merah putih, hanya ada satu orang yang menggambarkanya dengan benar sedangkan yang lain menggambarkanya dengan pola beraneka. Selanjutnya