CRSO Concert #2 : Time Capsule of Rock, Obati Kerinduan Penggemar Musik Rock Jogja
Pertunjukan ini
semalam dihelat di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta dan mereka membawakan berbagai lagu rock dari Queen, Led Zeppelin,
Europe, Avenged Sevenfold, Galneryus, Baby Metal, dan X Japan.
Tak tanggung-tanggung
CRSO juga berkolaborasi dengan musisi lain yaitu Galih Sasvrita, Dennis Sasvrita, Fajar
Sasvrita, Medarose, Hery Macan, Najwa, Andy Krackalroad, dan lain-lain. Malam itu
Najwa menjadi salah satu sorotan utama . Selain adalah seorang bocah perempuan
cilik, Najwa juga adalah seorang drummer dalam pementasan itu.
Pertunjukan semalam
dimulai lewat jam 8 malam dan dibuka dengan lagu Avenged Sevenfold (A7x). Pertunjukan
ini di bagi menjadi dua babak. Babak pertama menampilkan lagu-lagu dari Queen,
Europe, Led Zeppelin, A7X dan instrument dari film Pirates of Caribbean. Penonton
dibuat terpukau dan wow dengan lagu Show Must Go on dari Queen dan Stairway to
Heaven dari Led Zeppelin. Sampai-sampai dibuat mrinding dan meluap-luap di
dalam dada.
Babak Kedua,
pertunjukan semakin memanas dengan kemuculan Sasvrita yang membawakan lagu dari
Babymetal, Idol Group Rock asal Jepang. Tak luput, konsep pementasanya pun juga
mengacu pada Baby Metal, lengkap dengan nuansa gothik dan penari latar yang
energik.
Selanjutnya CRSO berkolaborasi dengan
Medarose, seorang penyanyi dari Surabaya. Kali ini CRSO dan Medarose membawakan
lagu dari X Japan, diantaranya adalah Tears.
Sasvitri yang membawakan lagu daru Babymetal |
Sebelum pertunjukan
di mulai, sebenarnya penonton sempat dibuat jengah. Open gate yang
diinformasikan pada pukul 19.00 ternyata baru dibuka pukul 19.45. Di dalam
Concert Hallpun penonton masih harus menunggu lebih lama lagi. Barulah sekitar pukul
delapan lewat pertunjukan dimulai
Ada beberapa
sorotan dalam pertunjukan semalam, terutama menyangkut teknis. Bagi saya,
lighting semalam masih kurang wow lah untuk pentas semegah itu. Beberapa “bintang” saat itu
bahkan tidak tersorot lampu dan membuat penonton berteriak “mbok dipadangi,
mesake peteng-peteng”
Selain itu
masalah teknis juga menghadang salah satu vokalis. Berulang kali mic yang digunakanya mati dan tidak bisa
menjangkau suara tinggi.
Kemudian ada
yang menggangu pikiran saya sebagai penonton. Dua LCD proyektor yang diletakan
di kiri dan kanan panggung itu fungsinya untuk apa? Bahkan animasi yang
ditampilkan untuk mendukung suasanapun tidak ada, dan LCD itu hanya untuk
memutar teaser konser CRSO diawal-awal sebelum pertunjukan.
Ya kira-kira
begitulah kira-kira pertunjukan semalam dibuka.
Namun saya
rasa, CRSO berhasil menutup kekacauan pada babak pertama dengan babak kedua. Pertunjukan pada babak kedua
mengalir lebih seru, terlebih dengan kolaborasi dengan Sarasvati dan Medarose. Permainan
skill solo pun juga menjadi atraksi yang luar biasa dipenghujung acara.
Komentar
Posting Komentar