dalam karma Tuhan murka


Ketika manusia berlarian tanpa tujuan
Mereka tersandung oleh tindakan di masa silam
Tak sedikitpun terbesit kebahagiaan
Mereka menderita, kecewa dan bergelimang dosa

Ketika perkara menjadi hal yang biasa
Tak ada lagi Tuhan yang mereka agungkan
Ketika pertumpahdarahan menjadi satu-satunya penyelesaian
Setan-setan tertawa dengan bebasnya
Mereka berpesta atas tunduknya umat manusia
Setan itu berkata dengan gelegarnya
minumlah darah dalam cawan pembebasan ini
 niscaya kau akan tahu bahwa Tuhanmu telah mati
dan satu-satunya yang kau percaya adalah aku.
Akulah sang keabadian,
Akulah kematian
Dan akulah setan yang akan membuka jalan atas apa yang telah Tuhanmu haramkan.”

Manusia telah berakhir dalam sebuah malam
Ketika Tuhan memporak-porandakan dunia
Ketika Tuhan murka atas apa yang telah dilakukan umatnya

Sesungguhnya hai manusia,
Tuhan tak pernah membutuhkanmu untuk menyembahnya
Dia telah memiliki malaikat yang tak terhingga jumlahnya
Malaikat yang jauh lebih setia
Malaikat yang tak pernah berkata tidak untuk segala perintahNya
Dan kau Manusia
Kau tak lebih dari seonggok daging hina

Pantaskah kau membanggakan pikiranmu sebagai makhluk mulia?
Ku rasa tidak.
Itulah sebabnya Tuhan menciptakan surga  dan neraka.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Beginning : One Ok Rock dan Larc-en-Ciel

Pesona Gunung Panggung