SENJA YANG BIASA #bridgingcourse
Langit mendung
menyelimuti kampus fisipol. Burung-burung beterbangan mencari jalan pulang. Inilah
suasana senja di kampus FISIPOL.
Begitu memasuki
selasar barat gedung ini, hanya kata luar biasa yang mampu kuucapkan. Gedung megah
dengan lima lantai menjulang. Begitu berbeda dengan beberapa tahun silam saat
aku berkunjung bersama kakakku ke gedung ini. Hamparan pepohonan yang rindang
hanya menyisakan beberapa pohon tersisa. Tak seperti dulu yang teduh. Dari beberapa
pohon di tengah lapangan sansiro, burung-burung berkicau dan berlalu lalang. Sumilir
angin sore menampar dedaunan.
Kulihat selasar
barat, tempat yang menjadi rumah bagi mahasiswa. Tempat bertukar pikiran, atau
sekadar bercengkrama belaka. Di sudut selatan, kantin yang telah dipersiapkan
menjadi tempat yang nyaman untuk sekadar makan atau internetan. Yah, meskipun
belum bisa dibilang kantin sebenarnya. Di sudut timur laut, tiga buah patung
manusia tetap dipertahankan seperti mulanya. Tak dirobohkan meski ada
pembangunan. Patung inilah yang menjadi symbol Fakultas ISIPOL, patung yang
berbicara bahwa kita sebagai mahasiswa tak akan kenal lelah untuk terus
belajar.
Dari tengah
lapangan sansiro, semuanya terlihat jelas. Gedung BA yang megah dan kinclong. Gedung
Yongma yang terlihat tua namun tetap kokoh serta gedung H yang berada di timur
dengan kekusamanya. Tak ada yang berhenti berlalu lalang, meski senja telah
datang dan langit gelap tertutup medung. Beberapa mahasisa tampak bersemangat,
penuh canda tawa dan bersiap untuk berpartisipasi dalam POR FISIPOL. Sementara itu,
terlihat di lantai empat, pusat jurusan Ilmu Komunikasi, beberapa mahasiswa
berfoto ria dan bercanda tawa. Itulah tempat yang indah untuk menghabiskan
senja atau mengabadikan moment-moment berharga.
Inilah cerita
tentang kampus FISIPOL tercinta. Pada suatu senja yang biasa. Semuanya berjalan
biasa-biasa saja. Burung-burung berkicau, pepohonan tampak hidup dengan deruan
angin. Tak ada yang berbeda, semua tampak sama. Inilah apa yang kulihat dari
sudut kecil kampusku, pada suatu sore yang biasa di kampus biasa-biasa saja.
Komentar
Posting Komentar